TUGAS KE-7/8
KEPEMIMPINAN
1. Teori & Arti Penting Kepemimpinan
Teori Kepemimpinan
Tiga teori yang menjelaskan munculnya pemimpin
adalah sebagai berikut (Kartono, 1998:29) :
Teori Genetis menyatakan sebagai berikut : 1)
Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakatbakat
alami yang luar biasa sejak lahirnya. 2) Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin
dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga, yang khusus. 3) Secara
filsafat, teori tersebut menganut pandangan deterministis.
Teori Sosial (lawan Teori Genetis) menyatakan
sebagai berikut : 1) Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak
terlahirkan begitu saja. 2) Setiap orang bisa menjadi pemimpin melalui usaha
penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
Teori Ekologis atau Sintetis (muncul sebagai
reaksi dari kedua teori tersebut lebih dahulu), menyatakan sebagai berikut :
Seseorang akan sukses menjadi pemimpin bila sejak lahirnya dia telah memiliki
bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui
pengalaman dan usaha pendidikan; juga sesuai dengan tuntutan
lingkungan/ekologisnya.
2. Tipe – tipe Kepemimpinan
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin
organisasi seorang pemimpin memiliki beberapa tipe yang dapat dilihat dari
caranya bersikap dan memimpin serta menilai anggotanya dan cirri-ciri khusus
pada masing-masing tipe. Tipe – tipe tersebut ialah:
I. Tipe Kepemipinan Otokrasi
Tipe kepemimpinan ini selalu menganggap
dirinya benar, egois dan menilai kepemimpinan adalah hak yang diberikan
padanya.
Cirri-ciri pemimpin ini adalah:
Tidak mau menerima pendapat ataupun kritikan
dari orang lain
Memperlakukan anggota sebagai alat untuk mencapai
tujuan pribadinya
Selalu menganggap organisasi adalah milik
pribadinya
Dalam mengatur anggotanya sering kali
menggunakan ancaman dan paksaan.
Dari cirri-ciri tersebut dapat disimpulkan
bahwa pemimpin yang otokratis tidak dapat menghargai hak-hak anggotanya dan
sangat tidak cocok jika diterapkan sekarang dimana perkembangan sudah mulai
modern.
II. Tipe Kepemimpinan Militeris
Yang dimaksud dengan Tipe Kepemimpinan
militeris disini tidak sama dengan pemimpin dalam dunia militer, artinya
seorang yang memimpin di dunia militer pun tidak semua memiliki tipe
kepemimpinan yang militeris.
Sifat-sifat pemimpin yang mempunyai tipe
kemimpinan yang militeris adalah:
Selalu menuntut kedisiplinan yang tinggi
Anggota harus patuh terhadap pemimpin
Tidak menerima kritik dari anggota lainnya
Terlalu formalitas dalam menjalankan tugasnya
Dari sifat pemimpin yang bertipe militeris
dapat dilihat bahwa tipe pemimpin yang seperti ini bukanlah pemimpin yang
ideal.
III. Tipe Kepemimpinan Fathernalistik
Tipe ini selalu menggunakan pendekatan
kebapa-an yang sifatnya terlalu sentimental dalam memerintahkan anggotanya
untuk mencapai tujuan tertentu.
Sifat umum pemimpin tipe ini adalah:
Selalu menganggap angootanya sebagai anak atau
pun orang yang belum dewasa dan selalu ingin melindungi anggotanya
Hampir tidak pernah memberikan kesempatan
untuk mengambil keputusan pada anggotanya, sehingga terkadang tidak ada
pelimpahan tanggung jawab untuk anggotanya
Anggota tidak diberikan kesempatan untuk
berpendapat atau mengembangkan ide kreatifnya
Beranggapan bahwa hanya dirinya yang serba
tahu.
Perlu diakui terkadang suatu organisasi perlu
memiliki pemimpin seperti ini. Tetapi dilihat dari sifat negatifnya jelas
pemimpin Fathernalistis kurang dapat mengembangkan organisasi yang dipimpinnya.
IV. Tipe Kepemimpinan Karismatik
Tipe kepempinan ini jelas sangat sulit untuk
dijelaskan sifat-sifat atau karakteristik yang dimilikinya karena Kharisma
seseorang itu muncul alami dari dirinya sendiri. Yang dapat diketahui adalah
seorang pemimpin yang kharismatik mempunyai daya tarik tersendiri terhadap
dirinya sendiri ataupun organisasinya sehingga membuat anggota dan orang lain
simpatik.
V. Tipe
Kepemimpinan Demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan, Tipe pemimpin
yang Demokratis dianggap paling ideal dan yang terbaik. Ini karena pemimpin
yang demokratis selalu mendahulukan kepentingan orang banyak (organisasi/umum)
dibandingkan kepentingan dirinya sendiri atau keluarga.
Beberapa cirri dari tipe kepemimpinan yang
demokratis adalah:
Selalu berusaha untuk mengimbangi kepentingan
pribadi dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi/umum
Senang menerima saran, tanggapan ataupun
kritikan yang membangun dari anggotanya demi terwujudnya tujuan organisasi
Dapat member maaf dan memaklumi ketidak
pahaman anggotanya dalam bekerja serta tak sungkan membantu anggotanya untuk
maju tanpa mengurangi pengetahuan dan ide anggotanya
Kerjasama atau gotong royong menjadi prioritas
utama dalam melakukan sesuatu guna mencapai tujuan umum
Tidak menganggap rendah atau bodoh anggotanya
dan terbuka dengan anggotanya.
Dari ciri-ciri diatas jelas sangatlah sulit
untuk menjadi seorang pemimpin yang demokratis, tetapi tidak ada salahnya jika
ingin mencoba menjadi pemimpin yang seperti ini.
3. Faktor Faktor Dalam Kepemimpinan :
A. Pemimpin
Dalam kaitannya dengan Kepemimpinan, Pemimpin
memang merupakan faktor esensial dari Proses Kepemimpinan itu sendiri. Serta
Pemimpin itu memang harus mengerti apa yang harus dia tahu dan apa yang harus
dia perbuat, atau istilah lainnya The Right Man on The Right Place.
B. Pengikut (Followers)
Adalah salah satu faktor kepemimpinan yang
membuat Faktor pertama itu ada. Karena tanpa adanya Pengikut, otomatis Pemimpin
pun tak ada. Oleh karena itu Faktor Kepemimpinan dalam Pengikut ini lebih
cenderung pengertian akan apa saja yang Followers inginkan sehingga sebuah
satuan fungsi manajemen bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Serta ada pula yang mengatakan kalau berbeda Pemimpin maka berbeda pula gaya
kepemimpinannya. Oleh karena itu Pengikut disini memang harus menyesuaikannya
dengan cepat.
C. Komunikasi
Salah satu hal yang menjembatani antara
Pemimpin dan Pengikut adalah proses Komunikasi itu sendiri. Dengan adanya
komunikasi. Hubungan kerja antara dua belah pihak baik atasan maupun bawahan
dapat sinergis dan berjalan sesuai dengan apa yang telah dirancangkan
sebelumnya.
D. Situasi
Dalam sebuah situasi tertentu, terkadang kita
diharusnkan untuk bertindak secara cepat dan refleks untuk menyelesaikannya.
Oleh karena itu kondusifitas situasi antara Atasan dan Bawahan memang harus saling
dikuatkan agara selalu terjadi kondisi situasi yang nyaman dan kondusif.
Sumber:
http://desndesty.blogspot.com/2012/11/arti-penting-kepemimpinan-dalam_7976.html
http://mapelz.blogspot.com/2012/11/faktor-faktor-dalam-kepemimpinan.html
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/pemimpin-dan-kepemimpinan.html#.UWlPo6KBnvs
http://assets.kompas.com/data/photo/2012/09/03/0849344620X310.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar